Kamis, 31 Desember 2009

Kasus Radio Dephut - Anggoro Minta Kasusnya Dilimpahkan ke Polisi

Bonaran beralasan permintaan itu agar tidak ada unsur balas dendam yang dilakukan KPK.

Arry Anggadha, Yudho Rahardjo


Buronan KPK, Anggoro Widjojo (kpk)
VIVAnews - Bos PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo, mengirimkan surat ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Tersangka kasus korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu itu meminta agar komisi mau melimpahkan kasusnya ke kepolisian atau kejaksaan.

"Hari ini secara resmi kami mengajukan surat ke Plt KPK agar mengalihkan perkara tersebut," kata pengacara Anggoro, Bonaran Situmeang, di Jakarta, Senin 19 Oktober 2009. Pertemuan itu berlangsung pada 10 Juli 2009.

Bonaran beralasan permintaan itu agar tidak ada unsur balas dendam yang dilakukan KPK terhadap polisi dan jaksa. Apalagi dua pimpinan KPK saat ini tersandung masalah pidana.

Bonaran menjelaskan, pelimpahan kasus ini sudah pernah dilakukan KPK. Yakni pada kasus VLCC dan tukar guling lahan kebon binatang di Medan. "Keduanya dilimpahkan ke kejaksaan," jelasnya.

Keterlibatan Anggoro dalam kasus SKRT diketahui dalam persidangan kasus suap proyek Tanjung Api-api dengan terdakwa Yusuf Erwin Faishal. Dalam persidangan, Yusuf Erwin didakwa telah menerima uang Rp 125 juta dan US$ 220 ribu. Uang tersebut sebagai imbalan atas membantu persetujuan anggaran pada program revitalisasi gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan.

Proyek SKRT ini bermula pada Januari 2007 saat Departemen Kehutanan mengajukan usulan rancangan program revitalisasi rehabilitasi hutan. Departemen yang dipimpin Malam Sambat Kaban itu mengajukan anggaran Rp 180 miliar. Padahal, proyek ini sudah dihentikan pada 2004 pada masa Menteri Kehutanan, M Prakoso.

Anggoro diduga telah mempengaruhi anggota Komisi Kehutanan DPR untuk melanjutkan proyek tersebut. Kemudian, Komisi Kehutanan yang dipimpin Yusuf Erwin Faishal mengeluarkan surat rekomendasi pada 12 Februari 2007. Surat rekomendasi itu juga ditandatangani oleh Hilman Indra dan Fachri Andi Leluasa.

Mengetahui adanya usulan itu, Yusuf Erwin meminta Muchtarrudin melakukan pertemuan dengan perwakilan PT Masaro Radiocom, Anggoro Wijoyo sebagai rekanan pengadaan alat komunikasi. Pertemuan itu, guna membicarakan fee yang akan diberikan PT Masaro kepada komisi kehutanan.

Dalam surat itu, disebutkan meminta Departemen Kehutanan meneruskan proyek SKRT. Disebutkan pula bahwa untuk pengadaan itu sebaiknya menggunakan alat yang disediakan PT Masaro.

16 Juni 2007 anggaran disetujui. Lembar pengesahan, ditandatangani juga oleh Menteri Kehutanan MS Kaban. Orang nomor satu di Departemen Kehutanan itu juga sudah diperiksa KPK.

Selain memberikan uang kepada Yusuf Erwin, Anggoro juga diduga telah membagikan uang kapada sejumlah anggota Komisi Kehutanan lainnya seperti Fahri Andi Leluasa senilai S$ 30 ribu, Azwar Chesputera S$ 30 ribu Hilman Indra S$ 140 ribu, Muctarrudin S$ 40 ribu dan Sujud Sirajuddin Rp 20 juta.

PT Masaro Radiokom adalah perusahaan yang menjadi rekanan Dephut dalam pengadaan SKRT. Kasus dugaan korupsi ini terungkap saat KPK menggeledah kantor Yusuf Erwin di Gedung PT Masaro pada Juli 2008, terkait kasus suap proyek Tanjung Api-api. Proyek senilai Rp 180 miliar ini diduga telah merugikan negara Rp 13 miliar.
• VIVAnews

Kasus Tanjung Api-Api - KPK Periksa Sekjen Departemen Kehutanan

Boen diperiksa untuk tim gegana yakni Azwar Chesputra, Hilman Indra, Fahri Andi Leluasa.

Arry Anggadha, Yudho Rahardjo


Seorang pengunjuk rasa di depan kantor KPK (Antara/ Ismar Patrizki)
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi mengagendakan memeriksa Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan, Boen Purnama. Dia diperiksa terkait kasus dugaan suap pelepasan kawasan hutan lindung Pantai Air Telang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.

"Diperiksa sebagai saksi untuk tiga tersangka," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 20 Oktober 2009.

Tiga tersangka itu adalah Azwar Chesputra, Hilman Indra, dan Fahri Andi Leluasa. Mereka adalah mantan anggota Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat.

Dalam kasus lain, KPK sebelumnya pernah menyita US$ 20 ribu (sekitar Rp 200 juta) dari Boen Purnama. Uang itu diduga berasal dari proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu di Departemen Kehutanan.

Uang itu disita dari Boen saat diperiksa sebagai saksi beberapa waktu lalu. Diduga uang itu berasal dari Direktur PT Masaro, Anggoro Widjojo, terkait dengan pengadaan SKRT.

Proyek SKRT ini dilakukan pada 2006. Setelah sebelumnya, Menteri Kehutanan M Prakosa menghentikan proyek itu pada 2004. Anggoro kemudian diduga telah mempengaruhi anggota Komisi Kehutanan DPR untuk melanjutkan proyek tersebut.

Kemudian, Komisi Kehutanan yang dipimpin Yusuf Erwin Faishal mengeluarkan surat rekomendasi pada 12 Februari 2007. Surat rekomendasi itu juga ditandatangani oleh Hilman Indra dan Fachri Andi Leluasa.

Tim gegana yang dimaksud adalah tiga tersangka kasus dugaan suap pelepasan kawasan hutan lindung Pantai Air Telang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Mereka adalah tiga mantan dan anggota Komisi Hukum DPR, yakni Azwar Chesputra, Hilman Indra, dan Fahri Andi Leluasa.

Dalam surat itu, disebutkan meminta Departemen Kehutanan meneruskan proyek SKRT. Disebutkan pula bahwa untuk pengadaan itu sebaiknya menggunakan alat yang disediakan PT Masaro.

Anggoro Widjojo sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kini dia berstatus buron.

Anggoro ditetapkan sebagai tersangka sejak 19 Juni 2009. Anggoro diduga melanggar ketentuan dalam Pasal 5 ayat (1) atau Pasal 13 Undang-Undang  Undang-undang (UU) No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Proyek SKRT ini bermula pada Januari 2007 saat Departemen Kehutanan mengajukan usulan rancangan program revitalisasi rehabilitasi hutan. Departemen yang dipimpin Malam Sambat Kaban itu mengajukan anggaran Rp 180 miliar.

PT Masaro Radiokom adalah perusahaan yang menjadi rekanan Dephut dalam pengadaan SKRT. Kasus dugaan korupsi ini terungkap saat KPK menggeledah kantor Yusuf Erwin di Gedung PT Masaro. Proyek senilai Rp 180 miliar ini diduga telah merugikan negara Rp 13 miliar.
• VIVAnews

Kasus Tanjung Api-Api - Mahkamah Agung Tolak PK Sarjan Taher

Selain itu dia Sarjan juga harus membayar denda Rp 200 juta subsider empat bulan tahanan.

Arry Anggadha, Eko Huda S, Purborini


Anggota Komisi Kehutanan DPR, Sarjan Taher (Antara)
VIVAnews - Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali dari mantan legislator Sarjan Taher. Terdakwa kasus suap proyek Pelabuhan Tanjung Api-Api itu akan tetap dipenjara selama 4,5 tahun.

"Bukti-bukti yang diajukan untuk dasar-dasar pengajuan PK tidak terpenuhi," kata anggota majelis, Kresna Harahap, saat dihubungi di Jakarta, Selasa 17 November 2009. "Tidak ada kekeliruan nyata dari hakim."

Vonis dibacakan oleh majelis hakim yang diketuai Artidjo Alkostar, dengan angota Kresna Harahap, MS Lumee, Leopold Hutagalung, dan Imam Harjadi. Vonis dibacakan pada hari ini.

Dengan putusan ini, Sarjan akan tetap mendekam di LP Cipinang selama 4,5 tahun. Selain itu dia juga harus membayar denda Rp 200 juta subsider empat bulan tahanan.

Putusan ini sama seperti putusan pada Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi. Sarjan diketahui tidak mengajukan upaya hukum banding dan kasasi.
• VIVAnews

Kasus Tanjung Api-Api - Yusuf Erwin Dijadwalkan Diperiksa KPK

Yusuf Erwin akan diperiksa untuk tersangka Azwar Chesputra, Hilman Indra, dan Fahri Andi.

Arry Anggadha, Yudho Rahardjo


Mantan Ketua Komisi Kehutanan DPR,Yusuf Erwin Faisal (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews -Terpidana korupsi, Yusuf Erwin Faishal, kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu akan diperiksa untuk mantan koleganya di Komisi Kehutanan.

"Diperiksa sebagai saksi," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, di Gedung KPK, Jakarta, Senin 14 Desember 2009. Yusuf Erwin akan diperiksa untuk tersangka Azwar Chesputra, Hilman Indra, dan Fahri Andi Leluasa.

Yusuf Erwin divonis 4,5 tahun penjara. Dia terbukti bersalah menerima hadiah yang bertentangan dengan jabatannya. Selaku Ketua Komisi Kehutanan Yusuf, kata Hakim Dudu Duswara, telah menerima uang dalam proses pelepasan fungsi hutan Pantai Air Telang.

Kasus ini berawal saat Pemerintah Provinsi akan membangun Pelabuhan di hutan bakau Banyuasin, Sumatera Selatan. Rekanan, Direktur PT Chandratex Indo Artha Chandra Antonio Tan, pun menggelontorkan Rp 5 miliar kepada anggota Komisi Kehutanan DPR untuk memuluskan proyek.

Nama mantan Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman sebelumnya disebut-sebut dalam dakwaan Direktur Utama PT Chandratex Indo Artha, Chandra Antonio Tan. Dalam dakwaan, Chandra dinilai bersama-sama dengan Syahrial telah memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang senilai Rp 5 miliar kepada anggota Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat.

Uang itu diberikan dalam bentuk Mandiri Traveller Cheque dan BNI Cek Multi Guna. Dan dibagikan kepada anggota Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu Sarjan Taher, Hilman Indra, Azwar Chesputera, dan Fachri Andi Leluasa.
• VIVAnews

Fadel: Soal Mobil Sudah Diatur

Fadel: Soal Mobil Sudah Diatur

Arry Anggadha, Bayu Galih
 

Toyota Royal Saloon, mobil baru Menteri KIB II (Agus Dwi Darmawan/VIVAnews)
VIVAnews - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad akan mengikuti ketetapan pemerintah mengenai penggantian mobil dinas menteri  dari Toyota Camry menjadi Toyota Crown Royal Saloon seharga Rp 1,3 miliar.

"Soal mobil itu sudah diatur, ya ikuti saja," kata Fadel saat mendampingi Boediono di Bandara Djalaluddin, Gorontalo, Selasa 29 Desember 2009. "Saya juga kebetulan memakai Mercy, mobil saya sendiri."

Jumlah mobil baru untuk pejabat tinggi negara yang dibagikan mencapai 150 unit. Mobil-mobil itu dibagikan kepada pimpinan DPR, MPR dan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Menteri-menteri yang telah menggunakan mobil barunya di antaranya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dengan plat nomor RI 12, Menteri Energi Darwin Zahedy Saleh (RI 21), dan Gusti Muhammad (RI 37). Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani masih menggunakan mobil lamanya, Toyota Camry.
• VIVAnews

Polri Belum Selamatkan 234 Miliar Uang Negara

Selama 2009, Polri mengusut sebanyak 396 kasus korupsi.

Arry Anggadha, Eko Huda S

  (Antara)
VIVAnews - Polisi Republik Indonesia tercatat gagal menyelamatkan uang negara sekitar Rp 200 milyar dari kasus korupsi. Hal itu terlihat dari 'Bahan Press Lelease Kapolri Pada Acara Pres Conference Akhir Tahun 2009' yang dikeluarkan Polri hari ini, Rabu 30 Desember 2009.

Dalam laporan tersebut, tercatat kerugian negara dari kasus korupsi yang ditangani pada 2009 sebesar Rp 426.362.050.078. Sedangkan dari kerugian tersebut, uang negara yang berhasil diselamatkan hanya sebesar Rp 191.716.881.506. Berarti jumlah yang belum bisa diselamatkan mencapai Rp 234.645.168.572.

Namun demikian, Polri mengklaim uang negara yang diselamatkan dari kasus korupsi tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2008. Jika selama 2009 telah menyelamatkan uang negara sebesar Rp 191.716.881.506, maka pada tahun 2008 Polri hanya mampu menyelamatkan uang negara sebesar Rp 44.411.230.281, dari kerugian Rp 478.970.044.379.

"Sehingga jumlah kerugian negara yang dapat diselamatkan pada tahun 2009 terjadi peningkatan sebesar Rp 147.305.651.225," tulis laporan itu.

Sementara itu, laporan tersebut menyebutkan terjadi peningkatan kasus korupsi dari tahun 2008. Jika pada 2008 hanya terdapat kasus 372 kasus korupsi, pada 2009 terdapat 396 kasus korupsi. "Dengan demikian perkara korupsi tahun 2009 terdapat peningkatan sebanyak 24 perkara (6.45 persen)," tulis laporan itu.

Peningkatan kasus korupsi itu nampaknya tidak diikuti dengan jumlah penuntasan kasus korupsi oleh kepolisian. Dari data yang tercantum, justru penyelesaian kasus korupsi mengalami penurunan.

Di tahun 2009, tulis laporan itu, penyelesaian perkara sebanyak 139 perkara atau 35,1 persen. Sedangkan tahun 2008, Polri justru mampu menyelesaikan 167 kasus korupsi. "Dengan demikian penyelesaian perkara korupsi menurun sebanyak 9,8 persen," tulis laporan tersebut.
• VIVAnews

SKANDAL BANK CENTURY - Aset Hesyam & Rafat yang Ditemukan Kejaksaan

Di Ink Bank Hongkong ada saving account sebesar 388 juta dolar AS.

Arry Anggadha, Eko Huda S


Rafat Ali Rizvi (interpol.com)
VIVAnews - Tim Interdepartemen yang bertugas menelusuri aset Bank Century ke 12 negara telah kembali ke Indonesia. Tim yang dibentuk dari beberapa departemen ini menemukan aset di sejumlah negara.

"Tim menemukan aset Bank Century berupa saham, duit dan surat berharga," kata Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Arminsyah, di Jakarta, Rabu 30 Desember 2009.

Dia mengatakan Tim menemukan aset Century di Swiss berupa sejumlah uang. Aset tersebut ditemukan di Dreschner Bank of Switzerland. Di bank ini diketahui ada uang cash sebesar 220 juta dolar AS namun yang tersisa sebesar 156 juta dolar AS.

Kemudian, lanjut dia, di Ink Bank Hongkong ada saving account sebesar 388 juta dolar AS dimana Rafat dan Hesyam menjabat sebagai direktur Arlington Asset Limited.

"Selain itu ditemukan juga ada aset di Standard Chartered Bank di Hongkong sebesar 650 juta dolar AS," katanya.

Menurut dia, berdasarkan keterangan dari pihak bank di Hongkong menyebutkan bahwa aset di salah satu bank di Hongkong tersebut, sempat jatuh tempo, namun uangnya dimasukkan kembali ke perusahaan milik Rafat dan Hesham tersebut. "Uang Bank Century di luar negeri itu, diharapkan bisa diambil," katanya.

Terkait Heysam dan Rafat, Arminsyah mengatakan berkas-berkasnya sudah siap untuk dilimpahkan ke pengadilan dan akan disidang secara in absentia. "Berkas sudah siap untuk dilimpahkan ke pengadilan," katanya.

Sebelumnya dilaporkan, Kejaksaan Agung (Kejagung), Departemen Luar Negeri (Deplu), Departemen Keuangan (Depkeu) dan Mabes Polri, Rabu berangkat ke-12 negara untuk mengecek keberadaan aset Bank Century senilai Rp 14 triliun.
• VIVAnews

KPK Kembali Periksa Al Amin Nasution

Al Amin diperiksa sebagai saksi dari tiga rekannya di DPR yang menjadi tersangka.

Arry Anggadha, Fadila Fikriani Armadita


Al Amin Nasution (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa terpidana suap Al Amien Nasution. Mantan anggota Komisi Kehutanan DPR ini diperiksa dalam kasus dugaan korupsi alih fungsi hutan di Tanjung Api-api.

"Saya diperiksa sebagai saksi," kata Al Amin usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 31 Desember 2009. Al Amin diperiksa sebagai saksi dari tiga rekannya di DPR yang menjadi tersangka, Azwar Chesputra, Hilman Indra, dan Fahri Andi Leluasa.

Kasus ini berawal saat Pemerintah Provinsi akan membangun Pelabuhan di hutan bakau Banyuasin, Sumatera Selatan. Rekanan, Direktur PT Chandratex Indo Artha Chandra Antonio Tan, pun menggelontorkan Rp 5 miliar kepada anggota Komisi Kehutanan DPR.

Nama mantan Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman sebelumnya disebut-sebut dalam dakwaan Direktur Utama PT Chandratex Indo Artha, Chandra Antonio Tan. Dalam dakwaan, Chandra dinilai bersama-sama dengan Syahrial telah memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang senilai Rp 5 miliar kepada anggota Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat.

Uang itu diberikan dalam bentuk Mandiri Traveller Cheque dan BNI Cek Multi Guna. Dan dibagikan kepada anggota Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu Sarjan Taher, Hilman Indra, Azwar Chesputera, dan Fachri Andi Leluasa.

Dalam persidangan, Chandra mengaku bahwa Syahrial meminta dirinya menyiapkan dana Rp 5 miliar guna memuluskan alih fungsi hutan di Banyuasin, Sumatera Selatan. Kala itu, kata Chandra, Syahrial menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan.
• VIVAnews

KPK Tak Akan Pernah Lupakan Gus Dur

Gus Dur merupakan tokoh yang banyak memberikan dukungan bagi eksistensi KPK.

Arry Anggadha, Anggi Kusumadewi


Dukung KPK, Gus Dur didampingi Waluyo & Mas Achmad Santosa (Antara/ Yudhi Mahatma)
VIVAnews - Wafatnya mantan presiden RI keempat, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, merupakan kehilangan besar bagi segenap elemen bangsa, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam pesan tertulisnya kepada media, Ketua KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, atas nama segenap pimpinan dan pegawai KPK, menyatakan belasungkawa mendalam atas wafatnya Gus Dur.

Tumpak menyatakan, Gus Dur merupakan tokoh yang banyak memberikan dukungan bagi keberadaan dan eksistensi KPK di negeri ini. "Dukungan Gus Dur tersebut sekaligus memberi semangat juang bagi kami untuk tidak kendor dan tidak takut dalam memerangi korupsi," kata Tumpak, Kamis 31 Desember 2009.

Tumpak mengenang, di saat KPK tertimpa prahara baru-baru ini ketika kedua pimpinannya, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Ryanto, harus menghadapi proses hukum, Gus Dur menyempatkan diri untuk berkunjung ke KPK guna memberikan suntikan semangat kepada KPK agar terus berjuang.

"Padahal saat itu kondisi kesehatan beliau buruk. Beliau sedang sakit, namun masih menyempatkan diri bertandang ke KPK. Sungguh KPK tak akan pernah melupakan Gus Dur," ujar Tumpak. Ia menambahkan, meski kini Gus Dur telah tiada, namun semangat dan keteguhannya dalam membela keadilan, tidak akan dilupakan. Semangat Gus Dur itu akan terus dijadikan teladan sepanjang masa.

"Kita sungguh kehilangan seorang tokoh, pemimpin, sekaligus pejuang demokrasi di negeri ini," kata Tumpak lagi. Ia berpendapat, Gus Dur telah banyak memberi inspirasi bagi terjadinya perubahan di negeri ini. "Selamat jalan Gus Dur..." ujar Tumpak di akhir pesannya.
• VIVAnews

ICW Cium Korupsi Dalam Pemberian Mobil Dinas

Patut diduga juga adanya dugaan korupsi dalam penganggaran dan pengadaan mobil mewah.

Arry Anggadha, Mohammad Adam

MS Hidayat naiki mobil dinas menteri jenis Toyota Crown Royal Saloon (Antara/ Widodo S Jusuf)
VIVAnews - Indonesia Corruption Watch dan Indonesia Budget Center menyesalkan pengadaan mobil mewah bagi pejabat negara. Pemberian mobil mewah dianggap merupakan tindakan pemborosan anggaran negara.
Patut diduga juga adanya dugaan korupsi dalam penganggaran dan pengadaan mobil mewah tersebut.

"Dari aspek penyusunan anggaran kami menilai pengadaan ini bermasalah," kata Peneliti ICW Abdullah Dahlan, di kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Kamis 31 Desember 2009.

Pengadaan mobil mewah ini selain melukai perasaan masyarakat, lanjut Abdullah, melanggar ketentuan Menteri Keuangan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 64/PMK.02/2008 tanggal 29 April 2008 mengenai Standar Biaya Umum Anggaran 2009, lampiran 32.1 menyebutkan standar biaya tertinggi pengadaan dinas pejabat adalah Rp 400juta per unit. Sementara dalam APBN 2009, yang ditetapkan Oktober 2009, disepekati biaya per unit mobil sebesar Rp 810 juta.

"Maka terjadi selisih 100 persen lebih, ada penambahan sekitar RP 410 juta per unit. Jadi total yang kami nilai pemborosannya mencapai 32,4 miliar rupiah," kata Abdullah.

Jika informasi yang beredar benar, bahwa nilai anggaran mobil pejabat tersebut mencapai Rp 1,3 miliar per unit, maka nilai pemborosannya bertambah. "Jika 1,3 miliar rupiah, berati total penganggarannya mencapai 102 miliar rupiah, total potensi pemborosan 71,1 miliar rupiah," jelasnya.
• VIVAnews

Jero Wacik Buat Perhitungan dengan George

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini kecewa dengan kupasan George mengenai dirinya.


Arfi Bambani Amri

George Junus Aditjondro : Gurita Cikeas (ANTARA/Regina Safri)
VIVAnews - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, meminta George Junus Aditjondro meminta maaf atas ulasan mengenai dirinya di buku "Membongkar Gurita Cikeas: di Balik Skandal Bank Century". Selain itu, Wacik minta George merevisi.

"Saya lagi di Bangka saat buku ini ramai diberitakan," kata Wacik dalam bincang-bincang Apa Kabar Indonesia di tvOne, Selasa 29 Desember 2009 malam. "Saya tak kenal Pak George, kok nama saya disebut," ujarnya.

Dan Wacik terkejut, namanya disebut dalam buku itu seolah-olah dia terlibat suatu konspirasi memenangkan Partai Demokrat. "Saya kecewa, kok begitu Bapak menjatuhkan vonis bahwa saya ini terpersepsi oleh masyarakat bahwa saya mempunyai yayasan untuk mengumpulkan dana untuk pemenangan Demokrat," ujarnya.

Wacik mengakui dirinya memang duduk sebagai Ketua Dewan Pembina di Yayasan Puri Cikeas, salah satu yayasan yang disebut George sebagai bagian dari "gurita Cikeas". Yayasan ini, ujar Wacik, bukan untuk pemenangan Pemilu. "Yayasan itu dibuat untuk membantu orang susah. Pak Suratto yang mendirikan," kata Wacik.

George yang juga hadir dalam bincang-bincang itu langsung memotong. "Yayasan-yayasan adalah wahana untuk pengumpulan dana dan image building," kata doktor lulusan Cornell University itu.

"Kalau soal image building, memang iya. Namun saya berbuat untuk rakyat," ujar Wacik kembali melanjutkan kata-katanya. Pembangunan imej itu hal logis karena memang melakukan kebaikan. Namun, ujar Wacik, di Yayasan Puri Cikeas itu bukan untuk pemenangan Demokrat karena di sana juga duduk kader-kader partai lain.

Wacik juga menjelaskan soal dirinya sebagai pengusaha di bidang pariwisata. "Sebelum jadi menteri, saya pengusaha. Namun, sejak jadi menteri, semua usaha saya hentikan," kata Wacik.

Sementara istrinya yang disebut George juga duduk di Yayasan Sulam yang juga melibatkan Ani Yudhoyono adalah hal wajar. Istrinya dan Ani Yudhoyono adalah pecinta sulaman. Namun harus diingat, kata Wacik, di sana juga ada Mufidah Kalla, istri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Karena itu, Wacik menyatakan kecewa dengan tulisan George di buku tersebut. "Memberi imej saya busuk. You harus minta maaf secara terbuka," kata Wacik.

Namun ketika dikonfirmasi pembaca acara Tina Talisa, George menolak meminta maaf. Buku itu, menurut George, bukan mengupas Wacik. "Saya berbicara tentang sebuah paket, bukan onderdilnya," ujar George.

Akhirnya, Wacik meminta George merevisi bagian tentang dirinya. Jika tidak direvisi? "Akan saya perhitungkan," kata Wacik.
• VIVAnews

Menkumham: Buku George Judulnya Provokatif

Metodologi ilmiah dalam buku tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya.


Arry Anggadha, Mohammad Adam

Buku Gurita Cikeas (Vivanews/ Amatul Rayyani)

VIVAnews - Buku 'Membongkar Gurita Cikeas' menuai kontroversi. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia pun perlu mempelajari buku karya George Junus Aditjondro itu.

"Kami lihat buku itu judulnya provatif dan dari judulnya saja kita sudah tahu," kata Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, di Depkominfo, Jakarta, Rabu 30 Desember 2009.

Depkumham, lanjut Patrialis, melihat metodologi ilmiah dalam buku tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya. Karena, buku itu hanya berisi kutipan-kutipan berita online yang juga tidak komprehensif.

"Buku itu juga tidak ada cek dan riceknya, lebih banyak prasangka dan praduga-praduga," jelas Patrialis. "Buku itu juga terlalu mudah mengambil kesimpulan."

Patrialis menjelaskan, Depkumham juga sedang mempelajari 20 buku provokatif lainnya. Menurut Patrialis, 20 buku itu bahkan lebih berpotensi memecah belah bangsa.

Patrialis pun meminta agar masyarakat saat ini lebih selektif dalam menerima dan mengonsumsi tanggapan pengamat tertentu. Karena saat ini ada kelompok-kelompok yang selalu mendiskreditkan pemerintah. "Saya juga tidak tahu kenapa. Padahal kebebasan yang dimiliki itu sebetulnya bukanlah kebebasan yang universal, tapi kebebasan yang dibatasi," ujarnya.

Kebebasan itu juga harus jangan sampai melanggar hak orang lain. "Kalau melanggar, harus dipertanggungjawabkan secara hukum," jelasnya.

Menurut Patrialis, kebebasan itu dibatasi oleh undang-undang, agama, dan keamanan. "Jadi kita tidak boleh memfitnah dan membuat orang menjadi resah," jelasnya.
• VIVAnews

Demokrat Dukung Pohan Polisikan George

"Menempuh jalur hukum adalah pilihan yang tepat dan beradab," ujar Anas Urbaningrum.


Arfi Bambani Amri, Anggi Kusumadewi

Ketua Umum Demokrat Hadi Utomo dan Anas Urbaningrum (ANTARA/Widodo S Jusuf)

VIVAnews - Ketua Fraksi Demokrat, Anas Urbaningrum, mendukung langkah anggota fraksi Demokrat, Ramadhan Pohan, mengadukan George Junus Aditjondro ke polisi. Langkah itu dinilai Anas baik dan terhormat.

"Menempuh jalur hukum adalah pilihan yang tepat dan beradab," ujar Anas di Jakarta, Rabu 30 Desember 2009. "Kami tentu saja mendukung langkah yang ditempuh oleh Ramadhan Pohan."

Langkah yang tidak didukung adalah kalau Ramadhan Pohan balik menyambit pengarang buku "Membongkar Gurita Cikeas: di Balik Skandal Bank Century" itu.

Setelah menerima perlakuan tidak menyenangkan dari George, Ramadhan Pohan mendatangi Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya. Ramadhan melaporkan George atas tuduhan melakukan penganiayaan dan dapat dijerat pasal 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan ancaman penjara 5 tahun.

"Saya melaporkan pihak terlapor George Aditjondro karena melakukan penganiayaan ke saya dengan jeratan hukum pasal 351 soal penganiayaan," kata Ramadhan Pohan di Polda Metro Jaya, Rabu 30 Desember 2009.

Ramadhan mengatakan, pelaporan dirinya atas George sebenarnya sangat disayangkan. Menurutnya, kekerasan fisik itu biasa. "Yang saya kecewa kenapa berbeda pendapat itu harus berujung pada kekerasan, apalagi beda pendapat itu biasa, kenapa harus diselesaikan dengan tangan," ujarnya.

Insiden keributan mewarnai peluncuran buku 'Membongkar Gurita Cikeas' di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Insiden terjadi antara Pemimpin Redaksi harian Jurnal Nasional Ramadhan Pohan dengan si pengarang buku, George Junus Aditjondro. George terlihat melempar buku ke arah Ramadhan, meski belakangan George menyatakan buku itu tak mengenai anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat itu.
• VIVAnews

Effendy Ghazali: Intelijen Telat

"Seharusnya juga dilawan dengan metode ilmiah," kata Effendy Ghazali.

Arry Anggadha, Fadila Fikriani Armadita

Buku Gurita Cikeas (Vivanews/ Amatul Rayyani)
VIVAnews - Buku 'Membongkar Gurita Cikeas' terus menuai kontroversi. Pakar komunikasi Politik Effendy Ghozali mengatakan kalau mau melawan, silakan lawan dengan buku.

"Buku dilawan dengan buku," ujar Effendy, usai penyerahan KOMPAK's People of the Year, kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Demikian pula dengan metode ilmiah. "Seharusnya juga dilawan dengan metode ilmiah," kata dia, Rabu 30 Desember 2009.

Menurut Effendy apabila benar ada intelejen yang tahu soal penulisan buku tersebut, seharusnya dia mengetahui kapan, siapa, dan di mana buku tersebut dibuat. "Sekarang saja kepanasan, intelejennya telat," ujarnya.

Effendy mempersilakan apabila buku bersampul putih tersebut diajukan ke pengadilan."Silakan saja, kalau bisa menemukan celah hukumnya," kata Effendy. Dia mengatakan apabila metode Aditjondro dianggap lemah, pihak yang tidak sepakat silakan menghadirkan metode lain.

Effendy mengaku siap menjadi saksi ahli triangulasi apabila buku Aditjondro ini diperkarakan. Pakar komunikasi politik ini mengaku dirinya pernah satu kelas dengan Aditjondro di Universitas Cornell Ithaca Newyork, pada tahun 2000. "Kami diajari betul oleh dosen soal triangulasi," katanya.
• VIVAnews

Anas: Kelas George Tak Setinggi Dibayangkan

"Kami mengira George adalah tokoh intelektual yang matang dan dewasa," ujar Anas.


Arfi Bambani Amri, Anggi Kusumadewi

George Junus Aditjondro : Gurita Cikeas (ANTARA/Regina Safri)

VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Demokrat di parlemen, Anas Urbaningrum, tak menyangka George Aditjondro melakukan aksi kekerasan atas politisi Demokrat Ramadhan Pohan.

"Kami mengira George adalah tokoh intelektual yang matang dan dewasa," ujar Anas di Jakarta, Rabu 30 Desember 2009. "Tetapi ternyata punya masalah dengan kemampuan mengendalikan diri. Kelasnya ternyata tidak setinggi yang dibayangkan banyak orang. Amat patut disayangkan."

Insiden keributan mewarnai peluncuran buku 'Membongkar Gurita Cikeas' di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Insiden terjadi antara Pemimpin Redaksi harian Jurnal Nasional Ramadhan Pohan dengan si pengarang buku, George Junus Aditjondro. George terlihat melempar buku ke arah Ramadhan, meski belakangan George menyatakan buku itu tak mengenai anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Setelah menerima perlakuan tidak menyenangkan dari George, Ramadhan Pohan mendatangi Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya. Ramadhan melaporkan George atas tuduhan melakukan penganiayaan dan dapat dijerat pasal 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan ancaman penjara 5 tahun.

"Saya melaporkan pihak terlapor George Aditjondro karena melakukan penganiayaan ke saya dengan jeratan hukum pasal 351 soal penganiayaan," kata Ramadhan Pohan di Polda Metro Jaya, Rabu 30 Desember 2009.

Ramadhan mengatakan, pelaporan dirinya atas George sebenarnya sangat disayangkan. Menurutnya, kekerasan fisik itu biasa. "Yang saya kecewa kenapa berbeda pendapat itu harus berujung pada kekerasan, apalagi beda pendapat itu biasa, kenapa harus diselesaikan dengan tangan," ujarnya.
• VIVAnews

Larang Wartawan Ambil Foto, Ayu Minta Maaf

Ayu sempat melarang pengambilan gambar saat prosesi pemakaman ibunya tadi siang.


Hadi Suprapto, Beno Junianto

Ayu Azhari saat melayat ibunya, Hj Khairani binti Gulam (VIVAnews/Beno Junianto)

VIVAnews - Ayu Azhari meminta maaf kepada sejumlah wartawan atas sikapnya yang melarang juru warta mengambil foto jenazah ibunya. Ayu sempat melarang pengambilan gambar saat prosesi pemakaman ibunya tadi siang, Minggu 18 Oktober 2009.

"Sebelumnya saya minta maaf melarang untuk mengambil gambar," kata Ayu usai upacara pemakaman, di pemakaman keluarga kampung Arab, Kalibata, Jakarta Selatan.

Minggu pukul 08.00, Hj. Khairani binti Gulam meninggal dunia pada usia 59 tahun. Ibunda Ayu, Sarah, dan Rahma Azhari itu meinggal setelah selama 6 bulan dirawat di Rumah Sakit MMC, dan beberapa hari terakhir masuk RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

"Alhamdulilah pemakaman berjalan lancar. Saya minta doa teman-teman, semoga ibu saya bisa diterima di sisi-Nya," ujarnya.

Khairani yang lahir pada 7 April 1950 ini meninggal karena ada cairan di belakang kepalanya. Akhirnya, di RSPAD inilah Khairani melepas ajal.

hadi.suprapto@vivanews.com

• VIVAnews

Ayu Azhari Maju di Pilkada Sukabumi

Bintang film, iklan dan artis sinetron itu rencananya akan mendampigi calon Heriyanto.


Ismoko Widjaya

Ayu Azhari (flickr.com)

VIVAnews - Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) kembali diramaikan peserta dari kalangan selebritis. Kini giliran artis Ayu Azhari yang akan mendaftarkan diri menjadi calon Wakil Bupati Sukabumi.

Seperti yang ditulis TvOne.co.id, Ayu Azhari rencananya akan mendaftarkan diri sebagai calon wakil Bupati ke kantor PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi pada hari ini, Kamis 24 Desember 2009.

Bintang film, iklan dan artis sinetron itu rencananya akan mendampingi calon Bupati Heriyanto.

"Kami sudah mengambil dua formulir pendaftaran. Yang satu berkas untuk saya dan satu lagi untuk Ayu Azhari," kata Heriyanto.

Hingga kini, sudah ada tiga pasangan bakal calon yang mendaftar ke PDI Perjuangan untuk dijadikan sebagai kendaraan politik. Calon dari PDI Perjuangan akan didukung dari enam partai nonparlemen.

Apabila tidak ada aral-melintang, pasangan bakal calon kepala daerah Heriyanto dan Ayu Azhari akan mejadi pasangan keempat yang mendaftar ke PDIP Kabupaten Sukabumi.
• VIVAnews

PDIP Cari Calon Pasangan Yang Diminati

"Jangan cuma dilihat sisi dikenal masyarakat saja dong. Saya bicara dukungan."


Arry Anggadha, Mohammad Adam

Ayu Azhari (Beno/VIVAnews)

VIVAnews - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Rudi Harsatanaya, menyatakan PDI Perjuangan punya target memenangkan Pilkada 2010. Strategi yang diterapkan adalah mengajukan pasangan yang diminati oleh masyarakat.

"Target kita memang memenangi Pilkada 2010, baik pemilihan gubernur maupun bupati. Yang penting masalahnya tinggal bagaimana pasangan yang diusung berhasil meraih dukungan masyarakat," kata Rudi kepada VIVAnews dalam perbincangan melalui telepon, Jumat 25 Desember 2009.

Apakah menarik artis untuk diajukan sebagai calon gubernur atau bupati merupakan salah satu cara untuk meraih dukungan masyarakat itu? Rudi menegaskan, tidak mesti begitu.

"Jangan cuma dilihat sisi dikenal masyarakat saja dong. Saya bicara dukungan, bukan sekedar dikenal oleh masyarakat," ujar Rudi.

Maka dari itu, Rudi percaya panitia seleksi pasangan calon kepala daerah yang akan diusung partai dapat bekerja dengan dengan sebaik-baiknya. "Kan ada proses seleksi juga nanti di internal, ada penilaian, menjaring pendapat layak atau tidak suatu pasangan itu kita ajukan sebagai kepala daerah," kata Rudi.
• VIVAnews

Ayu Azhari Didukung Keluarga Jadi Wabup

Pencalonan Ayu Azhari sebagai wakil bupati Sukabumi adalah sebuah prestasi.


Arry Anggadha, Beno Junianto

Ayu Azhari (flickr.com)

VIVAnews - Ayu Azhari yang maju menjadi wakil bupati (wabup) Sukabumi melalui PDI Perjuangan ternyata mendapat dukungan penuh dari keluarga besarnya.

Bagi Keluarga, pencalonan Ayu Azhari sebagai wakil bupati Sukabumi adalah sebuah prestasi yang membanggakan.

"Memang benar beberapa hari yang lalu kita dapat kabar bahwa Ayu Azhari dicalonkan menjadi bakal calon wakil bupati. Kita semua, termasuk keluarga besar sangat  mendukung," kata Ani, sebagai manajer Sarah Azhari yang adik kandung Ayu Azhari saat dihubungi Jumat 25 Desember 2009.

Namun sayangnya, Ayu yang saat ini sangat sulit ditemui dan dihubungi sedang berada dimana? "Yang saya tahu,sekarang posisi adik-adiknya sedang liburan di Amerika, mungkin Ayu Azhari juga di sana, ke Amerika sedang liburan," jawabnya.

Nama Ayu sudah terdaftar di PDIP sebagai bakal calon wakil bupati Sukabumi. Sesuai administrasi Ayu sudah menyerahkan berkas pendaftaran yang telah ditandatangani ke Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Sukabumi.
• VIVAnews

Ayu Azhari Belum Tentu Dipinang PDIP

PDIP sebagai partai terbuka memberi kesempatan kepada siapapun untuk mendaftar.


Ismoko Widjaya, Anggi Kusumadewi

Ayu Azhari (flickr.com)

VIVAnews - Artis Ayu Azhari belum tentu akan dipinang oleh PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon wakil bupati Sukabumi. Meski demikian, PDI Perjuangan (PDIP) akan mengumumkan secara terbuka siapa yang akan dipilih untuk bertarung di Pilkada Sukabumi.

"Soal pencalonan Ayu Azhari, hal ini masih sangat awal untuk dibicarakan. Belum bisa dipastikan apakah PDIP akan menerimanya atau tidak," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 30 Desember 2009.

Menurut Pramono, yang jelas, PDIP akan memutuskan itu secara terbuka. PDIP akan memberi platform dan syarat kepada tiap calon.

Salah satu syarat yang dikeluarkan PDIP adalah, bila si calon terpilih, maka harus mendorong agar biaya untuk keperluan masyarakat harus lebih besar daripada biaya rutin seperti biaya pengelolaan pemerintahan.

"Tentu ada persyaratan internal yang harus dipenuhi oleh setiap calon, tapi PDIP tidak membedakan antara calon artis atau nonartis," ujar politisi yang juga Wakil Ketua DPR ini.

Pramono menilai, PDIP sebagai partai terbuka memberi kesempatan kepada siapapun untuk mendaftar, selama yang bersangkutan mempunyai ideologi yang sama dengan PDIP.

"Jadi, saya bicara secara umum tanpa membedakan latar belakang calon. Yang menjadi ukuran ialah tingkat akseptabilitas si calon atau penerimaan masyarakat terhadap dirinya," kata dia.


ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnews

Aulia Pohan Diminta Temui Pansus 5 Januari

Pansus Century menyatakan tak ada kendala memeriksa Aulia Pohan.


Arfi Bambani Amri, Mohammad Adam

Mantan Deputi Gubernur BI Aulia Pohan (ANTARA/Widodo S Jusuf)

VIVAnews - Bekas pejabat Bank Indonesia yang terkait kasus Bank Century, Sabar Anton Tarihoran dan Aulia Pohan, dijadwalkan pemeriksaannya oleh Panitia Khusus Angket Kasus Bank Century pada 5 atau 6 Januari 2010 mendatang.

"5-6 Januari nanti kita akan panggil Sabar Anton Tarihoran dan Aulia Pohan sebagai bekas pejabat Deputi Pengawasan," kata Ketua Pansus Angket Century, Idrus Marham, di kantor KPK, Jakarta, Rabu 30 Desember 2009.

Idrus mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap Aulia Pohan tidak menemui kendala, baik dari Kepolisian maupun Departemen Hukum dan HAM. "Kedua lembaga itu setuju untuk menyelesaikan kasus ini, jadi tidak mempermasalahkan bila kita mau memeriksa Aulia Pohan," kata Idrus.

Karena memang dari pemeriksaan yang dilakukan kemarin, lanjut Idrus, sudah diketahui bahwa yang paling banyak memberi masukan mengenai Century ini kepada Dewan Gubernur adalah Deputi Pengawasan. "Deputi Pengawasan ini juga sentral dalam masalah ini," kata Idrus.

Seharusnya, Aulia Pohan sudah hadir di DPR pada pertengahan bulan ini. Namun Aulia yang sekarang dipenjarakan di Rumah Tahanan Brimob Kelapa Dua karena sebuah kasus korupsi tak bisa hadir karena gangguan kesehatan.
• VIVAnews

MK Segera Keluaran Aturan Pemakzulan

Impeachment hal tersebut harus dibicarakan terlebih dahulu dalam sidang paripurna MPR.


Arry Anggadha, Fadila Fikriani Armadita

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (Antara/ Rosa Panggabean)

VIVAnews - Mahkamah Konstitusi segera mengeluarkan peraturan mengenai pemakzulan atau impeachment. Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD rencananya akan menandatangani peraturan tersebut sebelum 2010.

"Kami khawatir ada perubahan cepat, tapi hukum acaranya belum ada," kata Mahfud, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu 30 Desember 2009.

Namun Mahfud belum mau berkomentar banyak soal impeachment tersebut. Mahfud menjelaskan dirinya tidak boleh menjelaskan apabila perkaranya belum masuk ke Mahkamah Konstitusi.

Mahfud menjelaskan terkait impeachment hal tersebut harus dibicarakan terlebih dahulu dalam sidang paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumkah anggota DPR. "Dan disetujui  kalau presiden atau wakil presiden melakukan kesalahan," kata Mahfud.

Setelah 2/3 anggota DPR setuju barulah hasilnya dibawa ke Mahkamah Konsitusi. "Setelah disetujui itu dibawa lagi ke MPR," ujar dia.

Meski demikian tak serta merta selesai. Dalam rapat Paripurna tersebut harus dihadiri 3/4 anggota MPR dan disetujui oleh 2/3 yang hadir. "Secara matematis memang sulit tapi dalam politik kan tidak matematis," tambah Mahfud.
• VIVAnews

Pansus Tak Mau Pakai Buku Gurita Cikeas

"Kami tidak mau membahas buku membongkar Gurita Cikeas, karena isinya kontroversial."


Arfi Bambani Amri, Mohammad Adam

George Aditjondro saat peluncuran 'Gurita Cikeas' (Regina Safri/Antara)

VIVAnews - Ketua Panitia Khusus Angket Kasus Bank Century, Idrus Marham, memahami bahwa buku "Membongkar Gurita Cikeas" telah menjadi sebuah perdebatan di masyarakat luas. Namun, Idrus menegaskan pansus angket Century di DPR tidak akan menjadikan buku karangan George Aditjondro tersebut sebagai referensi membedah skandal Bank Century.

"Kami tidak mau terlibat membahas buku membongkar Gurita Cikeas, karena isinya kontroversial," ujar Idrus. "Khawatirnya kalau kami pakai buku itu juga sebagai bahan masukan, nanti hasilnya yang kami keluarkan juga akan kontroversial," kata Idrus usai menjadi pembicara acara refleksi akhir tahun bersama mahasiswa di kantor KPK, Jakarta, Rabu 30 Desember 2009.

Pendekatan yang dilakukan pansus dalam membedah masalah Century, lanjut Idrus, adalah dengan pendekatan tematik. Tema tersebut ada empat, yaitu akuisisi dan merger Century, pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP), aliran dana bailout, dan aliran dana setelah bailout.
"Kami tetap akan berpegang pada instrumen data dan fakta," ujar politisi Golkar itu.

Dalam jangka waktu yang diberikan selama 60 hari, Idrus menyatakan syukur bahwa Pansus sudah sampai pada tahap tema kedua. "Alhamdulillah, kami pansus sudah sampai bahasan tema FPJP. Tinggal nanti kami masuk pada pemeriksaan para pejabat terkait yang menjadi saksi atau bisa dimintai keterangan," kata dia.\
• VIVAnews

Maju Pilkada, Ayu Azhari Bermodal Survei

Tim Ayu Azhari sedang bergerak melakukan survei elektabilitas di Sukabumi.

Arfi Bambani Amri, Aries Setiawan

Ayu Azhari (Beno/VIVAnews)

VIVAnews - Ayu Azhari tak main-main dengan upayanya maju dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, Jawa Barat. Diam-diam, Ayu Azhari sedang melakukan survei dukungan sebagai calon wakil bupati.

"Sekarang masih dalam proses," ujar Ayu Azhari. "Tim kami masih mensurvei berbagai masukan dan opini masyarakat," ujarnya usai melayat ke rumah almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Jalan Warung Silah, Jakarta Selatan, Kamis 31 Desember 2009 dini hari.

Sejauh mana hasil survei itu? "Kami belum terima laporan," ujar Ayu Azhari. Namun bintang film yang dulu dikenal sering bermain film panas ini optimistis.

"Maju terus," katanya sambil mengangkat tangan kiri yang terkepal.

Beberapa waktu lalu, Ayu Azhari mendaftarkan diri sebagai calon wakil bupati melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun Ayu Azhari terlebih dulu harus mendapatkan suara PDIP karena dia bukan satu-satunya yang mendaftar ke partai banteng ini.
• VIVAnews

Usung Fadli Zon, Gerindra Merapat ke PDIP

Koalisi tersebut paling mungkin dilakukan karena persamaan prinsip.



Amril Amarullah

 

Fadli Zon. (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews -- Dewan Perwakilan Daerah Partai Gerindra Sumatera Barat dekati PDI-Perjuangan untuk berkoalisi pada pemilihan gubernur Juni 2010 mendatang.

Sekretaris DPD Gerindra Abel Tasman, mengatakan koalisi tersebut paling mungkin dilakukan karena persamaan prinsip. "Berkaca pada Pemilu presiden lalu, koalisi dengan PDI-Perjuangan paling memungkinkan," kata Abel Tasman pada VIVAnews, Kamis, 31 Desember 2009.

Koalisi ini dibutuhkan Gerindra untuk mengusung Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon maju sebagai calon gubernur. Keterbatasan perolehan suara yang diperoleh Gerindra pada Pemilu legislatif lalu tidak memungkinkan partai tersebut mengajukan calon gubernur sendiri.

Abel mengaku optimis koalisi ini berhasil dilakukan mengingat hal serupa telah dilakukan saat Pemilu presiden lalu. "Koalisi sudah berjalan bagus di tingkat pusat kita tinggal meneruskan saja," ujarnya.

Dalam koalisi ini, Gerindra menawarkan jabatan wakil gubernur pada mitra koalisinya. Jika koalisi berjalan mulus, Fadli Zon bisa bersaing dengan sejumlah nama yang meramaikan bursa cagub partai Demokrat.

Laporan: Eri Naldi | Padang
• VIVAnews

Massa Tionghoa Datangi Pemakaman Gus Dur

Massa yang memakai khas Tionghoa ini ingin menyaksikan prosesi pemakaman.



Ismoko Widjaya

Liang lahat makam Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jombang, Jawa Timur (VIVAnews/Martudji)

VIVAnews - Sekitar 50 orang warga dari komunitas Tionghoa dari Malang sengaja datang ke lokasi komplek pemakaman mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Massa yang memakai pakaian khas Tionghoa ini ingin menyaksikan dan mengikuti proses salat jenazah.

Pantauan VIVAnews di lokasi pemakaman Gus Dur, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis 31 Desember 2009, massa Tionghoa terlihat berpakaian hitam-hitam.

Warga Tionghoa berkumpul di halaman Masjid Ulil Albab dan terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam-hitam. Massa Tionghoa yang kompak mengenakan topi rimba itu akan memberikan penghormatan terakhir kepada Gus Dur.

"Salah satu alasannya, Gus Dur lah satu-satunya tokoh di Indonesia yang mampu mewujudkan persatuan dan pluralisme," kata Sutjipto Tanodjo, ketua rombongan.

Massa Tionghoa ini berasal dari rombongan Klenteng Eong An Kiong di Malang, Jawa Timur. Mereka datang bersama rombongan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang.

Laporan: Tudji Martudji l Jombang


ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnews

Mabes Polri Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Sebagai penghormatan, atas meninggalnya KH Abdurrahman Wahid.


Eka Puspasari, Fadila Fikriani Armadita

Gus Dur Dituntun Pengawalnya (AP Photo/Muchtar Zakaria, File)
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta rakyat Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang mulai Kamis 31 Desember 2009 sampai Rabu 6 Januari 2010. Perintah ini segera dilaksanakan Markas Besar Kepolisan Republik Indonesia (Mabes Polri).

"Sebagai penghormatan, atas meninggalnya KH Abdurrahman Wahid," kata Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Sulistyo Ishaq saat dihubungi wartawan, Kamis 31 Desember 2009..

Sama dengan instansi lain, Mabes akan memasang bendera setengah tiang selama tujuh hari. Mabes mengimbau kepada masyarakat agar tidak merayakkan tahun baru secara berlebihan. "Seyogyanya dirayakan dengan santun," kata Sulis.

KH Abdurrahman Wahid meninggal Rabu sore, 30 Desember 2009, pukul 18.45 WIB. Presiden keempat Indonesia ini meninggal setelah lima hari dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo. Senin lalu Gus Dur sempat menjalani operasi gigi, namun kesehatannya justru menurun setelah menjalani operasi.

Gus Dur akan dimakamkan di Pemakaman Maqbarah di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Kompleks pemakaman keluarga itu berukuran  sekitar 500 meter persegi dan berjarak sekitar 300 meter dari Masjid Ulil Albab yang ada di dalam kompleks pesantren.



eka.shinta@vivanews.com
• VIVAnews

Jenazah Gus Dur Tiba, Santri Histeris

Para santri berebut ingin mengusung peti jenazah Gus Dur.

Umi Kalsum

Jenazah Gus Dur (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
VIVAnews - Iring-iringan mobil jenazah yang membawa jasad mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tepat pukul 11.33 WIB, Kamis 31 Desember 2009, memasuki Pondok Pesantren Tebuireng di Cukir, Diwek, Jombang, Jawa Timur.

Jenazah disambut  salawat dan takbir puluhan ribu santri dan warga Jawa Timur. Tidak sedikit yang histeris sambil menyebutkan nama Gus Dur dan Allahu Akbar.

Peti jenazah yang ditutupi bendera merah putih diusung 10 orang santri Ponpes Tebuireng. Dua orang di depan dan belakang, delapan orang di samping kiri dan kanan. Para santri bergantian mengusung peti jenazah ke dalam Masjid Al Albab.

Suasana sangat haru. Tangisan para santri tidak terbendung, ribuan orang menumpahkan air mata. Jenazah Gus Dur langsung disalatkan.

Sementara pengiring jenazah lainnya langsung menuju ke pemakaman Maqbarah di dalam kompleks yang berjarak 300 meter dari Masjid Ulil Albab.

Laporan: Tudji Martudji | Jombang
• VIVAnews

Salat Jenazah Dipimpin KH Ali Maschan Musa

Sebelum salat dimulai, nampak banyak jamaah yang terisak dan menyeka air mata.

Elin Yunita Kristanti

Jenazah Gus Dur (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
VIVAnews - Jenazah Gus Dur telah tiba di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Saat ini jenazah presiden RI keempat ini sedang disalatkan di Masjid Ulil Albab.

Suasana histeris nampak saat jenazah Gus Dur memasuki masjid. Warga berebut menyentuh peti jenazah dan karangan bunga Gus Dur. Air mata meleleh di pipi para jamaah.

Semua jamaah masjid, baik di lantai I maupun II berdiri menyambut jenazah Gus Dur.

Bertindak sebagai imam salat jenazah adalah KH Ali Maschan Musa. Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Jawa Timur.

"'Ini kita lakukan untuk memanjatkan doa agar Gus Dur diterima Allah SWT sesuai amal ibadahnya," kata KH Ali Maschan Musa, dalam Bahasa Jawa, kepada para jamaah.

Sebelum salat dimulai, nampak banyak jamaah yang terisak dan menyeka air mata.

Sebagian dari mereka nampak mengeluarkan parfum berbentuk pulpen, mengoleskannya ke tangan. Lalu, mereka melakukan takbir menyolatkan jenazah Gus Dur.

Gus Dur wafat kemarin, Rabu 30 Desember 2009 pukul 18.40 WIB di RSCM.

Sebelum dirawat di RSCM, Gus Dur dilarikan ke Unit Gawat Darurat RSU Swadana, Jombang, Kamis 24 Desember 2009 petang.

Gur Dur  dilarikan ke rumah sakit karena gula darahnya drop setelah berziarah ke makam sejumlah tokoh NU di Jombang.

Saat dalam perjalanan ke Surabaya, untuk dirawat, Gus Dur meminta kendaraan yang membawanya berbalik. Dia ingin berziarah ke makam ayahnya.

Laporan: Tudji Murtudji| Jombang
• VIVAnews

"Bung Karno Orator, Gus Dur Operator"

Selain sebagai sosok yang kharismatik, Gus Dur juga sebagai tokoh yang kerap bercanda.

Ismoko Widjaya

Abdurrahman Wahid (Antara/ Ujang Zaelani)

VIVAnews - Pembaca VIVAnews menilai almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa disandingkan dengan mantan Presiden Soekarno atau Bung Karno. Terutama dalam hal pencanangan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika.

"Bung Karno sebagai orator Bhinneka Tunggal Ika, dan Gus Dur sebagai Operatornya. Selamat Kembali ke Pelukan ALLAH SWT, wahai Sahabat dan Sang Guru Bangsa !!!," kata Yan Santank dalam 'Komentar' di VIVAnews.

Selain sebagai sosok yang kharismatik, Gus Dur juga sebagai tokoh besar yang kerap bercanda dan membuat suasana lebih cair. "Sosok yg kukagumi krn ceplas-ceplos dan tokoh bagi minoritas..We love you GUS DUR," kata Evie Siregar.

Gus Dur juga dikagumi karena pemikiran dan ide-idenya yang dinilai sangat bermanfaat. "Turut berduka cita atas meninggalnya KH Abdurrahman Wahid...seorang tokoh yang mempunyai pengetahuan di masa sekarang dan dimasa yg akan datang," kata muhammad rafi'ul kamil.

Kepergian Gus Dur sendiri dianggap terlalu cepat. Guru bangsa itu dinilai masih sangat dibutuhkan demi kemajuan Indonesia.

"Ya Allah knP kW AmbiL GUS DUR dari bNGsa ini??? bangsa ini msih Btuh dy,,, tp engKW maha adiL&maha sgala2nya trimalah dy d si2Mu ya Allah. Brikan tMpt yg Trbaik&trindah BWatnya ya Allah. Amin," tulis mas vie.

Kharismatik, pluralisme, dan pembela golongan yang terkecil sekalipun. Itulah Gus Dur. "GUS DUR ............ PEMBELA MINORITAS......... SEMOGA AMAL IBADAHNYA DITERIMA DI SISI NYA............ I LOVE U FULL GUS DUR," kesan Arief Riady.

Yang paling diingat dari Gus Dur adalah kata-kata 'Gitu saja kok repot!.' "Teringat : "Gitu aja koQ susah" Budayawan yang jadi Negarawan yang jadi Imam yang pastinya Agamawan. Selamat jalan... Innalillahi wainaillaihi roji'un Moga diterima disisinya. Amin," jelas guntardi iGun sasmito

Bagi Fidelius Sugeng Widodo, Gus Dur adalah pahlawan. "Selamat jalan "PAHLAWAN DEMOKRASI INDONESIA" semoga arwahmu diterima disisi-Nya....Jasamu akan kami kenang selamanya," ujar Fidelius.


ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnews

"Karena Gus Dur, Gaji PNS Naik Tiap Tahun"

"Met jalan Gus, perjuanganmu tak akan kami lupakan."

Ismoko Widjaya

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Antara/ Fanny Octavianus)

VIVAnews - Mendiang mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sangat memiliki kesan mendalam bagi pembaca VIVAnews. Berkat Gus Dur, gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) akhirnya naik setiap tahun.

"Met jalan Gus, perjuanganmu tak akan kami lupakan, karenamu gaji PNS bisa naik tiap tahun. Hanya satu do'aku semoga amal ibadahmu diterima disisi-Nya. Amien... 2x ya Rabbal Alamin," tulis masithah dalam 'Komentar' di VIVAnews.

Kesan lain juga digambarkan oleh Imam Taufiq Al Ghofur. Menurut Imam, Gus Dur adalah satu-satunya Presiden Indonesia yang berani merubah, "Kontroversional.... dan yg pasti satu-satunya presiden yg suka bercanda," kata Imam.

Lain bagi Muhammad Evan yang mewakili keluarga besar Imam Basa dari Maninjau, Sumatera Barat. "Beliau telah ikut mengembangkan Indonesia ini dengan susah payah beliau, yang menjadikan negara ini negara yang makmur," kata Muhammad Evan.

Do'a juga dipanjatkan pembaca VIVAnews lainnya, Mr Lilik Blora. Lilik berdoa semoga Gus Dur diterima disisi-Nya, "Diterima amal baik beliau, diampuni segala dosa beliau. Mugi gusti kang akaryo jagad maringono Padang Dalane, Jembar Kubure" Amin..Amien ya robbal alamien."

Duka cita mendalam juga disampaikan John Bento. John terdengar sangat sedih karena Tuhan terlalu cepat memangil Gus Dur. "Panggil satu-satunya yang tersisa Gus Dur tercinta. jujur, lugu, lucu dan bijaksana mengerti apa yang terlintas dalam jiwa hanyalah Indonesia. Selamat jalan wahai Gus Dur."

Kesan kontroversial Gus Dur juga diakui Agatha Christie. Bagi Agatha, kalau ada yang mengatakan Gus Dur itu kontroversial, maka itu benar.

"Akan tetapi coba ditilik kembali, semua yg Dia lakukan semata2 menjunjung tinggi HAK ASASI MANUSIA. tidak ada yg berhak mendikte orang,krn sesungguhnya tanggung jawab keimanan ada pada diri masing-masing !!! SELAMAT JALAN GUS.... jasamu slalu akan kami kenang.. dan kami teruskan amanahmu," tulis Agatha.

Duka cita juga disampaikan Wiwin Patria dari Taiwan. "Kami para BMI di Taiwan ikut berduka cita atas meninggalnya beliau. Semoga arwah beliau diterima disisi-Nya," kata Wiwin.

Duka cita dan harapan datang juga dari Adam Pengeran. Adam berharap ada tokoh lain yang dapat menggantikan posisi Gus Dur.

"Semoga ada pengganti atau penerus dari Gus Dur.... jangan hanya ditangisi kepergiannya..tapi juga ingat dan lanjutkan perjuangannya... rahmat-NYA menyertaimu gus... wass."

Kehilangan dan do'a juga dipanjatkan Stefanus Niko Kristianto ST. "Kasihanilah dan sambutlah dalam pangkuanMU...terimalah dalam Cahaya Wajahmu...AMIN," kata Stefanus.
• VIVAnews

Minggu, 06 Desember 2009

Large Hadron Collide, Laboratorium Akselarator partikel yang akan Menjawab Misteri Asal-Usul Alam Semesta


Belum lama ini, para fisikawan, astronom, dan kosmolog banyak membicarakan tentang suatu percobaan untuk menyimulasi kondisi alam semesta pada saat baru dilahirkan, yaitu beberapa saat setelah dentuman besar atau big bang. Bagaimana kondisi alam semesta di awal kelahirannya?
Percobaan itu akan dilakukan di sebuah laboratorium akselerator partikel terbesar di dunia milik CERN (Pusat Riset Nuklir Eropa) bernama Large Hadron Collider yang berada di perbatasan Swiss-Prancis. Di dalam akselerator ini partikel, misalnya proton, ditembakkan dan gerakannya dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya. Kondisi kecepatan setinggi itu berkorelasi dengan temperatur yang sangat tinggi yang diperkirakan mirip dengan keadaan alam semesta pada saat baru lahir.

“Large Hadron Collider” (LHC) adalah cincin Akselerator Partikel dan atom-Smasher raksasa yg dibuat oleh Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) dengan panjang keliling 27 km yg terletak pd kedalaman 175 meter dibawah tanah. Dibangun diantara perbatasan Perancis dan Swiss, cincin itu sendiri terdiri dari 9300 kumparan magnet superkonduktif dengan berat berton-ton yg dirangkai seperti sosis dan kemudian didinginkan dengan sekitar 96 ton helium cair.
Sampai saat ini Proyek LHC melibatkan sekitar 7000 org Ahli Fisika Partikel (hampir separo dari semua ahli fisika partikel di seluruh dunia) dari 80 negara dan telah menghabiskan biaya sekitar USD 5,8 miliar (sekitar Rp 53,3 triliun).

Minggu, 22 November 2009

Download Murattal Syeikh Mahmood Khalil Al-Husary

Di bawah ini saya sediakan file-file mp3, berupa bacaan surat-surat di dalam Al qur'an mulai dari surat Al Fatihah hingga surat An Naas, oleh Syeikh Mahmood Khalil Al-Husary, tetapi mungkin akan saya bagikan bertahap, berhubung harus meluangkan waktu untuk upload file-filenya. Tetapi mungkin akan saya berikan bertahap. mohon para pembaca sabar menunggu.


No
Nama Surat
Jumlah Ayat
1
AL FAATIHAH (PEMBUKAAN)
7
2
AL BAQARAH (SAPI BETINA)
286
3
ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN)
200
4
AN NISAA' (WANITA)
176
5
AL MAA-IDAH (HIDANGAN)
120
6
SURAT AL AN'AAM (BINATANG TERNAK)
165
7
AL A'RAAF (TEMPAT TERTINGGI)
206
8
AL ANFAAL (RAMPASAN PERANG)
75
9
SURAT AT TAUBAH (PENGAMPUNAN)
129
10
YUNUS
109
11
HUUD
123
12
YUSUF
111
13
AR RA'D (GURUH)
43
14
IBRAHIM
52
15
AL HIJR
99
16
AN NAHL (LEBAH)
128
17
AL ISRAA' (MEMPERJALANKAN DI MALAM HARI )
111
18
AL KAHFI (GUA)
110
19
MARYAM
98
20
THAAHA
135
21
AL ANBIYAA' (NABI-NABI)
112
22
AL HAJJ (HAJI)
78
23
AL MU'MINUUN (ORANG-ORANG YANG BERIMAN)
118
24
AN NUUR (CAHAYA)
64
25
AL FURQAAN (PEMBEDA)
77
26
ASY SYU'ARAA' (PARA PENYAIR)
227
27
AN NAML (SEMUT)
93
28
AL QASHASH (CERITA)
88
29
AL'ANKABUUT (LABA-LABA)
69
30
AR-RUUM (BANGSA RUMAWI)
60
31
LUQMAN
34
32
AS SAJDAH (SUJUD)
30
33
AL AHZAB (GOLONGAN YANG BERSEKUTU)
73
34
SABA' (KAUM SABA')
54
35
FAATHIR (PENCIPTA)
45
36
YAA SIIN
83
37
ASH SHAAFFAAT (YANG BER SHAF-SHAF)
182
38
SHAAD
88
39
AZ ZUMAR (ROMBONGAN-ROMBONGAN)
75
40
AL GHAAFIR (YANG MAHA PENGAMPUN)
85
41
FUSHSHILAT (YANG DIJELASKAN)
54
42
ASY SYUURA (MUSYAWARAT)
53
43
AZ ZUKHRUF (PERHIASAN)
89
44
AD DUKHAAN (KABUT)
59
45
AL JAATZIYAH (YANG BERLUTUT)
37
46
AL AHQAAF (BUKIT-BUKIT PASIR)
35
47
MUHAMMAD (NABI MUHAMMAD S.A.W)
38
48
AL FAT-H (KEMENANGAN)
29
49
AL HUJURAAT (KAMAR-KAMAR)
18
50
QAAF
45
51
ADZ DZAARIYAAT (ANGIN YANG MENERBANGKAN)
60
52
ATH THUUR (BUKIT)
49
53
AN NAJM (BINTANG)
62
54
AL QAMAR (BULAN)
55
55
AR RAHMAAN (YANG MAHA PEMURAH)
78
56
AL WAAQI'AH (HARI KIAMAT)
96
57
AL HADIID (BESI)
29
58
AL MUJAADILAH (WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN)
22
59
AL HASYR (PENGUSIRAN)
24
60
AL MUMTAHANAH (WANITA YANG DIUJI)
13
61
ASH SHAFF(BARISAN)
14
62
AL JUMU'AH (HARI JUM'AT)
11
63
AL MUNAAFIQUUN (ORANG-ORANG MUNAFIK)
11
64
AT TAGHAABUN (HARI DINAMPAKKAN KESALAHAN-KESALAHAN)
18
65
ATH THALAAQ (TALAK)
12
66
AT TAHRIM (MENGHARAMKAN)
12
67
AL MULK (KERAJAAN)
30
68
AL QALAM (KALAM)
52
69
AL HAAQQAH (HARI KIAMAT)
52
70
AL MA'ARIJ (TEMPAT-TEMPAT NAIK)
44
71
NUH (NABI NUH)
28
72
AL JIN (JIN)
28
73
AL MUZZAMMIL (ORANG YANG BERSELIMUT)
20
74
AL MUDDATSTSIR (ORANG YANG BERKEMUL)
56
75
AL QIYAAMAH (HARI KIAMAT)
40
76
AL INSAAN (MANUSIA)
31
77
AL MURSALAAT (MALAIKAT-MALAIKAT YANG DIUTUS)
50
78
AN NABA' (BERITA BESAR)
40
79
AN NAAZI'AAT (MALAIKAT-MALAIKAT YANG MENCABUT)
46
80
'ABASA (IA BERMUKA MASAM)
42
81
AT TAKWIR (MENGGULUNG)
29
82
AL INFITHAAR (TERBELAH)
19
83
AL MUTHAFFIFIIN (ORANG-ORANG YANG CURANG)
36
84
AL INSYIQAAQ (TERBELAH)
25
85
AL BURUUJ (GUGUSAN BINTANG)
22
86
ATH THAARIQ (YANG DATANG DI MALAM HARI)
17
87
AL A'LAA (YANG PALING TINGGI)
19
88
AL GHAASYIYAH (PERISTIWA YANG DAHSYAT)
26
89
AL FAJR (FAJAR)
30
90
AL BALAD (KOTA)
20
91
ASY SYAMS (MATAHARI)
15
92
AL LAIL (MALAM)
21
93
ADH DHUHAA (WAKTU MATAHARI SEPENGGALAHAN NAIK)
11
94
ALAM NASYRAH (BUKANKAH TELAH KAMI LAPANGKAN)
8
95
AL TIIN (BUAH TIN)
8
96
AL 'ALAQ (SEGUMPAL DARAH)
19
97
AL QADR (KEMULIAAN)
5
98
AL BAYYINAH (BUKTI YANG NYATA)
8
99
AL ZALZALAH (KEGONCANGAN)
8
100
AL 'AADIYAAT (KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG)
11
101
AL QAARI'AH (HARI KIAMAT)
11
102
AT TAKAATSUR (BERMEGAH-MEGAHAN)
8
103
AL 'ASHR (MASA)
3
104
AL HUMAZAH (PENGUMPAT)
9
105
AL FIIL (GAJAH)
5
106
QURAISY (SUKU QURAISY)
4
107
AL MAA'UUN (BARANG-BARANG YANG BERGUNA)
7
108
AL KAUTSAR (NI'MAT YANG BANYAK)
3
109
AL KAAFIRUUN (ORANG ORANG KAFIR)
6
110
AL NASHR (PERTOLONGAN)
3
111
AL LAHAB (GEJOLAK API)
5
112
AL IKHLASH (MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH)
3
113
AL-FALAQ (WAKTU SUBUH)
5
114
AN NAAS (MANUSIA)
6

semoga bermanfaat bagi kita semua.
 

Kategori

Site Info

Blog ini dalam masa perbaikan