Massa yang memakai khas Tionghoa ini ingin menyaksikan prosesi pemakaman.
Ismoko Widjaya
Pantauan VIVAnews di lokasi pemakaman Gus Dur, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis 31 Desember 2009, massa Tionghoa terlihat berpakaian hitam-hitam.
Warga Tionghoa berkumpul di halaman Masjid Ulil Albab dan terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam-hitam. Massa Tionghoa yang kompak mengenakan topi rimba itu akan memberikan penghormatan terakhir kepada Gus Dur.
"Salah satu alasannya, Gus Dur lah satu-satunya tokoh di Indonesia yang mampu mewujudkan persatuan dan pluralisme," kata Sutjipto Tanodjo, ketua rombongan.
Massa Tionghoa ini berasal dari rombongan Klenteng Eong An Kiong di Malang, Jawa Timur. Mereka datang bersama rombongan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang.
Laporan: Tudji Martudji l Jombang
ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnews
Liang lahat makam Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jombang, Jawa Timur (VIVAnews/Martudji)
VIVAnews - Sekitar 50 orang warga dari komunitas Tionghoa dari Malang sengaja datang ke lokasi komplek pemakaman mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Massa yang memakai pakaian khas Tionghoa ini ingin menyaksikan dan mengikuti proses salat jenazah.Pantauan VIVAnews di lokasi pemakaman Gus Dur, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis 31 Desember 2009, massa Tionghoa terlihat berpakaian hitam-hitam.
Warga Tionghoa berkumpul di halaman Masjid Ulil Albab dan terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam-hitam. Massa Tionghoa yang kompak mengenakan topi rimba itu akan memberikan penghormatan terakhir kepada Gus Dur.
"Salah satu alasannya, Gus Dur lah satu-satunya tokoh di Indonesia yang mampu mewujudkan persatuan dan pluralisme," kata Sutjipto Tanodjo, ketua rombongan.
Massa Tionghoa ini berasal dari rombongan Klenteng Eong An Kiong di Malang, Jawa Timur. Mereka datang bersama rombongan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang.
Laporan: Tudji Martudji l Jombang
ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar